Ketua Umum PUKAD OKI Ikut Bicara, Terkait Jembatan Ambruk

oleh -1,031 views
oleh

OKI, investigasinusantara.com – Terkait hanyutnya sebagian konstruksi jembatan di desa Srigeni Kecamatan Kayuagung Kabupaten OKI yang terjadi pada Kamis (23/03/2021) dimana Kepala PUPR Kabupaten OKI, Ir. H. Hafis, MM memberikan statement kepada beberapa media online menyebutkan bahwa ambruknya jembatan diakibatkan oleh derasnya arus air sungai dan juga banyaknya enceng godok serta rumput liar menempel di tiang jembatan, Ketua Umum Pusat Kajian Strategis Daerah (PUKAD) Rumah Peradaban Kabupaten OKI, Tsabit Ali Haq S.Pd.I.,M.Pd.I, ikut akan bicara.

Dia mengatakan melihat dari vidio beredar terkait abruknya jembatan,dari foto yang beredar dan juga sumber pemberitaan dari berbagai media serta atas dasar keterangan dari masyarakat dirinya berasumsi kejadian tersebut terjadi akibat dari kurang dalamnya tiang yang ditancapkan kedalam tanah dasar sungai.

Baca Juga :  Plh Bupati OKU Hadiri Acara Pembukaan Sriwijaya Ranau Grand Fondo Cycling Challenge 2021 di OKU Selatan

“Ya terlepas secara teknis yang dikerjakan pihak pemborong memang sudah sesuai prosedur karena kita tidak terlalu paham mekanisme yang di terapkan tetap saja saya berasumsi tiang jembatan yang di tanam kurang maksimal karena dasar sungai komering di Kabupaten OKI ini penuh dengan lumpur dan pasir yang tentunya perlu ada kajian seberapa dalam secara maksimal tiang jembatan yang harus ditanam, kalau tidak maksimal tentu kejadian seperti ini akan terulang kembali,” ujarnya kepada wartawan Jumat, 26/03/2021.

Baca Juga :  Muhammad Nasir, Internet Tak Bisa Lepas Dari Generasi Milenial

Tambah dia, selain itu juga tiang yang ditanam untuk lebih memperkuat konstruksi tiang jembatan dari derasnya arus sungai dan tekanan dari rumput liar yang menumpuk seharusnya tiang jembatan tersebut di cor beton agar koko dan kuat, tidak serta merta terangkat oleh kekuatan arus sungai.

“Kita tidak tau persis apakah didalam petunjuk pengerjaan itu tiang jembatan di cor beton, apa memang tidak di cor beton, yang jelas kalau pipa tiang jembatan yang ditanam itu kopong untuk secara kekuatan tiang jembatan saya kira kurang maksimal, kejadian seperti ini bukan baru pertama kali terjadi di Kabupaten OKI, di Kecamatan Pedaran juga hal yang sama pernah terjadi. Seharunya kedepan permasalahan yang terjadi menjadi tolak ukur sehingga tidak terjadi lagi peristiwa yang sama kedepannya,” ucap Sabit.

Baca Juga :  Tabrak Aturan dan Berpotensi Rugikan Negara, Serikat Pekerja PLN UID S2JB Tolak Mekanisme Power Wheeling

Terpisah Ketua Harian PUKAD Kabupaten OKI Nur Muin S.I.P.,M.Si saat dimintai penjelasannya terkait hanyutnya alis amruknya jembatan di desa srigeni menuturkan hal yang sama dirinya juga berasumsi kurang dalamnya tiang yang ditanam didasar sungai.

“Melihat dari fakta dilapangan, saat ini kita hanya bisa berasumsi seperti itu,untuk memastikan sebab akibatnya,ya itu adalah wewenang pihak berkompeten untuk melakukan penyelidikan apakah kelalaian ataupun murni musibah,” ungkapnya.(***)

Print Friendly, PDF & Email