Martapura, Investigasi Nusantara- Gubernur menyampaikan melalui Eko Wirawan SH mengatakan Hari Anak Nasional yang jatuh bertepatan dengan wabah Covid 19 dengan demikian orang tua harus mengawasi anaknya dalam home school dengan mengunakan hp (Handphone) sebaik mungkin karena dikhawatir digunakan dengan hal-hal negatif.
Ketua Komisioner Perlindungan Anak (KPAD) Sumsel Eko Wirawan SH. generasi penerus bangsa di Sumsel agar tetap sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia, dan cinta tanah air. Sesuai dengan tema Anak Terlindungi OKU Timur maju, anak Indonesia adalah tunas cita cita penerus bangsa apabila bibit tidak terlindungi otomatis Indonesia bakal goyah atau hancur.
Bupati OKU Timur Kholid Mawardi S.Sos M.Si menyampaikan peringatan HAN haruslah dijadikan momentum dalam meningkatkan kepedulian disemua pihak baik orang tua, keluarga, masyarakat, dan pemerintah terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak, agar anak di OKU Timur tumbuh berkembang secara optimal.
“Sering kita jumpai kekerasan pada anak ini mayoritas dilakukan oleh orang terdekat dari anak-anak tersebut. Perlindungan anak tidak menjadi tanggung jawab salah satu pihak tapi tanggung jawab bersama. Ke depan, mari bergandengan tangan kita akan bisa menyatukan kekuatan untuk melindungi anak-anak Indonesia khususnya di OKU Timur yang merupakan aset bangsa,”katanya. Kamis (23/7).
Gubernur Asisten III Pemprov Sumsel Prof HM Edward Juliarto mengatakan ada 3.928 angka kekerasan anak di indonesia, 300 diantaranya di Sumsel dengan kekerasan yang beragam. Untuk itu pihaknya terus fokus melindungi anak, baik dari haknya hingga potensi anak itu sendiri.
“Namun jika kita lihat untuk di Kabupaten OKU Timur jumlah kekerasan anak cukup minim. Hal ini berarti sosialisasi Pemkab OKU Timur melalui DPPA terus berjalan dengan baik. Semoga hal ini bisa dipertahankan dan kedepan perlindungan anak dapat dilakukan lebih baik lagi dan dengan menyalurkan potensi anak pada porsinya,” pungkasnya. ( red ).