Palembang Sumsel, investigasinusantara.com – Setelah ada Aturan Perwali Kota Palembang hingga larangan tidak boleh buka jualan, Kedai ataupun Angkringan
Sejenisnya dalam wilayah Kota Palembang, membuat Pelaku usaha kecil menengah datangi Kantor Wali Kota untuk Aksi Damai menyuarakan Aspirasi terancam gulung tikar, di depan Gedung Wali Kota secara bersama sama beralamat Jalan Merdeka Kota Palembang Sumsel, Selasa 25/05/2021.
Massa yang profesi Pedagang dan Pelayan Kedai perwakilan Berorasi (Agung), tuntut serius Perwali untuk di batalkan, sebab telah merugikan mata pencarian warga kecil yang menggantungkan dirinya pada satu pekerjaan saja, sebelumnya jadwal tutup berjualan tidak di tetapkan sesuai kedatangan Pengunjung hingga sepi pengunjung, namun sekarang di batasi sampai tutup pada Pukul 21.00 WIB tidak boleh lebih, maka waktu itu lah yang jadi resah para jasa pelayan dalam mencari sesuap Nasi, cetusnya.
Diterima Langsung oleh pihak Pemkot diwakili Asisten I Pemkot ( Faisal ) yang membidangi Kesejahteraan Masyarakat, menerima kedatangan pengunjuk rasa yang menyampaikan aspirasi damai sehingga saya terima dan mencatat apa telah di tuntut segera saya rapatkan dengan jajaran Pemkot serta TNI/Polri dari pihak MUI Kota Pelembang, paparnya.
Salah satu anggota Orasi yang menyuarakan bahwa Pemkot membedakan Anak kandung dan Anak Tiri sebab seperti tempat tempat yang berkelas hiburan ada juga tetap beraktifitas seperti biasanya, maka kami turun beraksi Damai ini agar dapat mencabut aturan imbauan Perwali agar semua masyarakat dapat mencari nafkah sesuai profesi yang di geluti saat ini, Kami tidak ada pekerjaan kalau Pemkot harus mengetahui kehidupan sebagian Warga Kota Palembang, Teriaknya.
Aksi Damai berlanjut hingga sampai membubarkan diri dengan sportif tanpa ada pembatasan dari semua pihak tetap lancar dan tidak merugikan pihak pihak manapun, agar dari semua apa yang di suarakan tetap menjadi prioritas serta jalan keluarnya, Menyangkut Pandemi di Mana pelosok Nusantara akan tetapi kegiatan untuk menghidupi hajat orang banyak jangan terabaikan, tutup Agung. (***)