Bupati OKU Timur, Jaring Asmara

oleh -613 views
oleh

OKU Timur, investigasinusantara.com – Bupati OKU Timur H. Lanosin, ST Bupati yang dekat dengan rakyatnya, sesalu mendengarkan keluh kesah masyarakatnya, hal ini di buktikan Bupati OKU Timur Menjaring Asmara (Aspirasi Masyarakat) Desa Kumpul Rejo Kecamatan Buay Madang Timur.

Bupati memberikan semangat kepada masyarakat Desa Kumpul Rejo dengan mengajak berdialog dan diskusi masyarakat yang tertimpa gagal penen selama dua musim dan memberikan solusi atas apa yang menjadi permasalahan.

Petani Warga Desa Kumpul Rejo yang telah mengalami gagal panen selama 2 musim tanam, disebabkan hama tikus dan tanaman padi mengalami amblas.

Melalui diskusi yang berlangsung disekitar areal pertanian terdampak, Bupati dan masyarakat bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang mengakibatkan gagal panen diatas lahan seluas sekitar 15 hektar selama 2 musim tanam padi.

Selain lahan tersebut, dilokasi terpisah-pisah dan masih dalam Desa Kumpul Rejo, setidaknya ada 50 hektar sawah lagi yang mengalami gagal panen, dengan permasalahan serupa, yakni serangan hama tikus dan amblas.

Baca Juga :  Membawa Sajam Terciduk Patroli

Bupati OKU Timur H Lanosin, ST yang santun ini mengatakan, sebagai pemimpin, dirinya yang bersalah apabila ada masyarakatnya yang mengalami bencana gagal panen seperti ini. Untuk itu, dirinya tidak ingin kejadian serupa terjadi lagi menimpa masyarakat Desa Kumpul Rejo.

“Sayalah yang paling berdosa kalau ini terus terjadi. Bagaimana caranya, akan saya carikan solusi supaya petani dapat panen seperti di tempat lain,” ungkapnya.

Bupati menambahkan, pihaknya secepatnya harus dapat melakukan pemetaan daerah mana saja yang juga mengalami hal serupa, baik itu karena hama tikus ataupun hama lainnya. Sehingga, langkah kongkrit dapat segera diambil oleh pemerintah.

Begitu halnya dengan permasalahan petani yang kesulitan mendapatkan pupuk. Menurut Bupati, penambahan kuota pupuk bersubsidi juga tidak akan mengatasi masalah. Namun, perlu dicarikan solusi dengan menggunakan pupuk alternatif, yakni pupuk organik.

Baca Juga :  SK Biru Program TORA Kabupaten OKU Timur Terbit, Bupati Enos : "Kita Patut Bersyukur"

“Melalui Program food estate dan bantuan pengolahan tanah, akan menjadi desa percontohan,” tegasnya.

Bupati juga prihatin dengan masyarakat yang mengalami gagal panen, dari areal seluas lebih dari 60 hektar hanya ada 13 hektar yang tercover dalam asuransi pertanian. Untuk itu, pihaknya akan mendorong perluasan cakupan asuransi pertanian. Sehingga areal pertanian yang terdampak gagal panen ataupun bencana akan mendapatkan ganti rugi.

“Kedepan, asuransi akan diperluas lagi. Saya harap petani dapat bersabar. Dengan adanya usaha dan kerjasama dengan pemerintah akan dapat menyelesaikan masalah ini,” harapnya.

Kepala Dinas Pertanian OKU Timur Ir. Tubagus Sunarseno, M.Si menambahkan, pihaknya melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) telah berupaya menanggulangi serangan hama tikus. Menurutnya, tidak serempaknya masa tanam menjadi salah satu penyebab terjadinya serangan hama tikus.

Baca Juga :  Mendapat Juara Camat Merapi, Peran Aktif Seluruh Staf

“Upaya pemberantasan hama tikus sudah dilakukan melalui gerakan bersama pemberantasan hama tikus, dan kami mendorong petani untuk ikut asuransi,” paparnya.

Petani dari Desa Kumpul Rejo, Sugiyo menjelaskan, banyak kendala yang dialami para petani. Salah satunya, tidak kompaknya musim tanam. Untuk itu, diharapkan adanya pembinaan dari pemerintah daerah, agar musim tanam dapat kompak.

“Agak sulit untuk kompak, dan perlu pembinaan agar kompak kembali,” pintanya.

Petani Sarlan menambahkan, sudah beberapa musim tanam ini mengalami gagal panen dikarenakan serangan hama tikus. Adanya keterbatasan peralatan, sehingga pemberantasan hama tikus tidak maksimal.

“Kami tidak panen ini, karena ada serangan tikus. Tapi sebenarnya, kalau hanya tikus, kami bisa mengatasi. Namun, alat kami terbatas, dan kami minta bantuan alat membasmi tikus. Kami pernah mencoba , dalam sehari dapat beberapa ribu tikus, tapi besok paginya tanaman padi amblas,” ungkapnya. (**)