Kelangkaan Kedelai, Pengaruhi Perekonomian Rumah Produksi

oleh -3,980 views
oleh

MUARA ENIM, IN – Sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Muara Enim dan kota Prabumulih mengeluhkan kelangkaan kacang Kedelai di pasaran. Tak hanya itu mereka juga mengeluhkan mahalnya harga kacang kedelai tersebut.

Yayat Rukhiyat (37) pengusaha tahu asal Muara Enim dan kota Prabumulih ini mengungkapkan. Mahalnya harga kacang kedelai saat ini, mengakibatkan Ekonomi Rumah Produksi Makanan Khas Nusantara berupa tahu tempe menurun.

“Kenaikan harga kacang kedelai ini lumayan tinggi mencapai harga Rp. 9.700 sampai dengan 10.000 per kilonya. Jadi kita harus menambahkan modal dua kali lipat dari biasanya untuk memproduksi tahu dan tempe ini.” Ungkap Kang Yayat sapaan pria asal Sunda ini. Jumat, 15/1/2021

Baca Juga :  Edward Candra; Jangan Ada Keributan Damai Saja

Lanjut Kang Yayat, tidak hanya mahal harganya, kacang kedelai ini juga langkah di pasaran. Hingga mereka juga kesulitan untuk memproduksi tahu dan tempe.

“Sebenarnya walaupun mahal kalau barang masih ada mending kita masih bisa produksi. Paling tahu dan tempenya dinaikan atau kita kurangi ukuran hingga tetap terjangkau harganya oleh masyarakat.” Urainya.

Selanjutnya, Kang Yayat meminta kepada pemerintah untuk mencarikan solusi terkait mahal dan langkahnya kacang kedelai di pasaran saat ini.

Baca Juga :  Jelang Ramadhan Diskoperindak Banyuasin Sidak Pasar Jaga Stabilitas Ketersediaan Pangan

“Harapan kita kepada pemerintah untuk melakukan penanganan secepatnya terkait mahalnya kedelai ini. Mungkin dengan melakukan operasi pasar maupun mengimpor kedelai hingga tidak menyebabkan matinya para UMKM dan pengusaha tahu serta tempe yang ada di Inonesia.” Harapnya.

Sementara itu Azwar (27) warga Rumah Tumbuh kota Muara Enim selaku penyuka tahu tempe. Berharap Pemerintah dapat mengatasi permaslahan langkahnya kacang kedelai ini.

“Pemerintah harus bertindak cepat di dalam mengatasi permaslahan pengusaha tahu dan tempe terkait mahal dan langkahnya kacang kedelai di pasaran. Apalagi sekarang tahu dan tempe ini merupakan makanan yang merakyat yang mana disukai oleh semua kalangan hingga memunculkan UMKM seperti tugang gorengan, Batagor, dan sebagainya. Sehingga jika kelangkaan Kacang Kedelai ini tetap berlanjut, maka dapat melumpuhkan perekonomian mereka ini selain dari pengusaha tahu dan tempe.” Pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email
Baca Juga :  MUI dan DPR Apresiasi KSAD Jenderal Dudung Bangun Mesjid Syarif Abdurahman Cirebon