PALEMBANG, IN – Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1443 Hijriah, Keluarga Besar Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ingin tetap mengeratkan tali silaturahmi antar seluruh pengurus dan anggota organisasi wanita yang di Palembang khususnya dan Sumsel umumnya. Hal ini dilakukan dengan menggelar acara halal bihalal dengan melibatkan seluruh elemen organisasi wanita yang ada di dalam naungan BKOW Sumsel. Acara berlangsung di Gedung Wanita Jalan Kapten A Rivai Palembang, Rabu, 18/05/2022.
Berbagai organisasi wanita seperti PKK Prov Sumsel, Ikatri, Bhayangkari, Yukti Karini, IKWI, Iwapi, PPUMI, Dharma Wanita, Wanita Kosgoro dan masih banyak lagi organisasi yang hadir pada acara halal bihalal yang dihadiri langsung oleh Ketua Pembina BKOW Sumsel, Hj Febrita Lustia Herman Deru, para tokoh dan sesepuh wanita di Palembang seperti Hj Suzana Eddy Yusuf yang merupakan mantan Ketua BKOW Sumsel periode sebelumnya, Hj Ida Nang Ali Solihin, Hj Yulia Sari, Hj Masnun dan hadir juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Selatan. Henny Yulianti, S.IP, M.M.
Acara halal bihalal kali ini juga menghadirkan penceramah Dr H Ahmad Iskandar Zulkarnain, SAg, MAg yang juga merupakan Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Sumsel yang pada kesempatan ini memberikan pencerahan tentang hikmah halal bihalal.
Ketua BKOW Sumsel, Hj Fauziah Mawardi Yahya, SPd dalam sambutannya mengatakan momen halal bihalal ini sengaja digelar setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri 1443 Hijriah.
“Dengan mengusung tema “Spirit Kesucian Idul Fitri untuk Menguatkan Sinergi Antar Organisasi Wanita Sumatera Selatan” kita berharap silaturahmi ini terus terjalin dan terjaga,” ujar Hj Fauziah yang di awal sambutan sempat mengajak hadirin untuk menyampaikan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW.
Menurutnya, dengan rahmat Allah bisa bertemu di sini. “Sebulan penuh ibadah wajib dan sunah selama Ramadhan 1443 H dengan harapan mendapat ganjaran pahala. Tanamkan niat untuk melakukan hal-hal baik bagi orang-orang di sekitar kita. Kembali fitrah kita berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Saya kutip dalam Surat Al Ghafir ayat 39 yang berbunyi “Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal”. Jadi seandainya Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terakhirmu maka perbanyaklah istigfar, menyesali dan merenungi semua dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan terhadap orang lain,” ujar Hj Fauziah lagi.
Di tempat yang sama, Hj Febrita Lustia Herman Deru menyatakan kegembiraannya bisa berkumpul dalam acara halal bihalal yang digelar BKOW Sumsel ini. “Alhamdulilah saya bahagia bisa berkumpul di tengah para wanita hebat. Ada hadir Penasehat BKOW Sumsel Hj Suzana Eddy Yusuf, ada para sesepuh BKOW Sumsel yang sebaya dengan mama saya dan merupakan sahabat-sahabat mama saya. Alhamdulilah kita dapat berkumpul setelah sebulan menjalankan ibadah puasa. Pandemi terjadi juga menjadi alasan kita tak berkumpul. Saya sebagai Penasehat BKOW Sumsel mengucapkan minal aidin wal faizin. Untung BKOW Sumsel adakan silaturahmi ini jadi kita tak datang satu per satu ke rumah anggota dan pengurus dan anggota,” kata Hj Febrita atau yang akrab disapa Ibu Febi ini sambil tertawa ramah.
Hj Febi berharap BKOW Sumsel tetap lakukan kegiatan-kegiatan tak hanya untuk kemajuan ekonomi para anggotanya tapi untuk usaha (UKM) di Sumsel. “Saya liat beberapa waktu terakhir ini banyak kegiatan yang dilakukan BKOW Sumsel. Gandeng organisasi lain seperti Ikatri, PKK dan lain-lain ajak bersinergi. Kerja aja yang baik, yang manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. Seremonial saya tak suka karena kelanjutan dan manfaatnya agak kurang. Buatlah ide-ide dan sampaikan kepada kami, nanti bisa kita laksanakan. Saya inginkan kita dan kalian selalu rukun, boleh berbeda pendapat tapi harus selalu rukun,” demikian sambutan Hj Febrita.
Dr H Ahmad Iskandar Zulkarnain S.Ag, M.Ag dalam tausiyahnya menekankan hikmah bahagia dan fitrah sehabis menjalankan ibadah Puasa. “Kita dituntut bersinergi, sisanya tangan Allah yang menetapkan,” ujar Ustadz Ahmad Iskandar Zulkarnain. (***)