Setelah turun dari podium, Farid langsung dikerumuni aktivis dari Tunisia, Maroko, dan Qatar. Mereka bersalaman, berpelukan, serta menyampaikan rasa hormat atas kehadiran delegasi Indonesia melalui AWG. Sambutan hangat para aktivis itu menjadi bukti kuatnya solidaritas lintas bangsa dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Para aktivis dari berbagai negara itu menyerukan penghentian genosida di Gaza dan mendesak dibukanya blokade ilegal yang dilakukan Zionis Israel sejak 2007 dan semakin memburuk sejak agresi brutal Zionis Israel pada 7 Oktober 2023.
Global Sumud Flotilla itu sendiri terdiri dari lebih dari 70 kapal, mulai dari kapal penumpang besar hingga perahu nelayan. Armada berangkat dari Spanyol pada 31 Agustus, kemudian akan disusul dengan keberangkatan dari Tunisia dan berbagai pelabuhan lain pada 4 September 2025.
Partisipasi datang dari 44 negara di enam benua dengan lebih dari 6.000 aktivis termasuk dari Indonesia, Malaysia, AS, Brasil, Italia, Maroko, Sri Lanka, Tunisia, Belanda, Kolombia, dan puluhan negara lainnya. Flotilla ini merupakan kolaborasi empat koalisi besar: Maghreb Sumud Flotilla, Global Movement to Gaza, Freedom Flotilla Coalition, dan Sumud Nusantara.