Tahun 2020 menjadi titik balik yang mengubah arah usaha Hery secara signifikan. Saat itu ia bergabung sebagai mitra binaan Rumah BUMN Sawahlunto dan PT Bukit Asam Tbk. “Menjadi mitra binaan merupakan langkah besar bagi kami. Dari awal kami dibantu mulai dari permodalan, pelatihan manajemen usaha, pengemasan produk, hingga pendampingan pemasaran. Bahkan kami diberikan kesempatan mengikuti berbagai pameran, baik di dalam maupun luar negeri. Ini pengalaman luar biasa yang membuka wawasan dan memperluas pasar kami,” ungkap Hery.
Dampaknya sangat terasa. Produk Madu Galo-Galo Cupiang kini telah dipasarkan ke berbagai wilayah Indonesia seperti Bali, Kalimantan, hingga menjangkau pasar ekspor ke Malaysia. Walau volume ekspor masih terbatas, permintaan luar negeri terus berdatangan, memberikan motivasi tambahan bagi Hery dan timnya.
“Kami bermimpi produk ini bisa go global, sesuai dengan slogan kami: 4G – Galo-Galo Go Global,” tambahnya penuh semangat.