Sekda OKU Hadiri Aksi Afirmasi Secara Virtual

oleh -447 views
oleh

OKU, IN Sekda OKU H. Achmad Tarmizi Menghadiri Arahan Presiden Tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia Secara Virtual di Ruang Vidcon Pemkab OKU. Selasa, 24/05/2022.

Turut mendampingi Asisten I Setda OKU, Kadin Perindag, PLT. Kadin Koperasi dan UMKM, Bappelitbangda, Dinas Kesehatan, Dinas Perkim, Kabag LPBJ.

Pengarahan Presiden RI dan Evaluasi Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.

Presiden RI Joko Widodo., Menyampaikan pada situasi saat ini yang tidak mudah dan sulit, inipun juga dialami oleh setiap negara, oleh sebab itu kita semua harus lebih peka dan memiliki sense of crisis.

Kita juga tahu keadaan global saat ini yang berubah-ubah, setelah Covid-19 selesai semua negara mulai merencanakan pemulihan ekonominya, tetapi ketika banyak yang belum selesai muncul perang di Ukraina dan Rusia, dan ini merupakan keadaan yang tidak mudah.

Apapun problem saat ini ada 2 yang berat yaitu urusan energi dan pangan di seluruh negara, 2 persoalan ini merupakan masalah besar, seperti bahan bakar yang kenaikannya sangat tinggi di negara-negara selain di Indonesia.

Misalnya Singapura yang saat ini harga BBM-nya mencapai Rp 32.000, Jerman Rp 31.000, Thailand Rp 27.000 per-liter, di Indonesia sendiri bahan bakar pertalite masih Rp.7.650 dan bahan bakar pertamax Rp.12.500, dikarenakan kita menahan terus tetapi subsidi membesar, ini merupakan pekerjaan kita bersama-sama, sehingga diminta kepada Kementerian/Lembaga, dan Pemerintah Daerah memiliki sense yang sama.

Mengingatkan nominal anggaran Pemerintah dalam APBN, APBD begitu besar, seperti yang disampaikan di Bali beberapa waktu lalu karena ini merupakan uang rakyat untuk itu tidak dibelanjakan ke barang impor, keliru besar jika kita melakukan itu, sehingga muncul bangga buatan Indonesia melalui program P3DN (Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri).

Adapun evaluasi akan dilakukan setiap 2-3 bulan, tujuannya untuk memastikan penggunaan produk dalam negeri terus meningkat, dan sekali lagi APBN dan APBD diprioritaskan untuk membeli produk lokal dan tidak dibelanjakan untuk barang-barang impor.

Selanjutnya, Jokowi meminta kepada Kepala Daerah untuk memastikan produk unggulan lokal segera masuk ke e-katalog lokal, mengingat yang mempunyai e-katalog lokal baru 46 Pemda dari 541 Kabupaten/Kota dan Provinsi.

Mengingat untuk membangun e-katalog lokal ini syaratnya mudah tidak seperti sebelumnya, karena sebelumnya rumit namun sekarang simpel, yang sebelumnya 8 langkah sekarang hanya 2 langkah, sehingga, jika barang-barang lokal bisa masuk ke e-catalog lokal, pengusaha kecil kita (UMKM) akan bisa semuanya berputar, itu akan mentriger ekonomi daerah dan dipastikan dapat membuka lapangan pekerjaan di suatu daerah, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat.