OKU Timur, IN – Ketua TP. PKK Kabupaten OKU Timur dr. Sheila Noberta, Sp.A., M.Kes. turut berbelasungkawa atas meninggalnya 3 warga Desa Bandar Jaya Kecamatan BP. Peliung yang diduga akibat menghirup gas beracun saat membersihkan sumur.
Kehadiran dr. Sheila Noberta yang mewakili Bupati OKU Timur dan rombongan ke rumah duka disambut haru oleh keluarga korban. Kamis, 14/12/2023.
Disela-sela kunjungannya, dr. Sheila mengucapkan belasungkawa atas kejadian ini, “Kami turut berduka cita atas kejadian ini, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan korban semoga diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya” tuturnya.
Bersama Dinas Sosial, dr. Sheila juga memberikan bantuan kepada keluarga korban sebagai wujud kepedulian, adapun bantuan yang dimaksud berupa uang tunai dan sembako, “Dengan harapan bantuan ini dapat sedikit membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan” lanjutnya.
Sementara itu, Camat BP. Peliung Arsad, S.E. mengingatkan kepada masyarakat bahwa Kecamatan BP. Peliung mempunyai Tim Reaksi Cepat (TRC) yang senantiasa dapat membantu masyarakat, “Sekiranya ada sesuatu hal yang meragukan dan dapat membahayakan jiwa itu wajib dikordinasikan dengan tim tersebut” imbuhnya.
Muslih, salah satu keluarga korban mengucapkan terimakasih kepada dr. Sheila atas perhatiannya terhadap keluarga korban, “Terimakasih atas kepeduliannya terhadap kami” ucapnya.
Dengan terbata-bata, dirinya menceritakan detik-detik kejadian yang mencekam sehingga mengakibatkan M. Solihin (32), Adi Saputra (30) dan Dimas Prayoga (27) meninggal dalam musibah tersebut.
“Sore itu, M. Solihin membersihkan sumur, beberapa saat setelah ia masuk ke dalam sumur tiba-tiba ia tidak merespon dan diduga pingsan. Kemudian Adi yang berada di lokasi hendak menolong Solihin namun turut terkena gas beracun tersebut,” ujarnya menceritakan.
“Tak lama berselang, Dimas yang niatnya ingin menolong juga ikut pingsan akibat gas beracun tersebut. Salah satu warga Suyoko yang melihat kejadian tersebut langsung melaporkan ke Kepala Desa dan meminta bantuan warga untuk mengevakuasi korban,” jelasnya. (***)