OKU Timur, IN — Masyarakat di Kabupaten OKU Timur, khususnya wilayah Martapura, sejak dua pekan terakhir mengeluhkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Pengendara mengaku kesulitan mendapatkan solar, pertalite, maupun pertamax di sejumlah SPBU.
Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian OKU Timur, M.U. Sobarudin, S.E., M.Si., yang juga menjabat sebagai Penjabat Kepala Dinas, memastikan kelangkaan tersebut bukan akibat pengurangan kuota, melainkan karena keterlambatan pengiriman dari Depo Pertamina.
“Kami sudah menurunkan tim pada Senin, 22 September 2025, untuk memantau langsung ke SPBU. Dari hasil pengecekan, stok tetap sesuai kuota, namun distribusi dari Pertamina mengalami keterlambatan,” jelas Sobarudin di ruang kerjanya, Rabu (24/9).
Menanggapi kondisi tersebut, Dinas Perdagangan dan Perindustrian mengambil langkah antisipasi. SPBU diminta menyalurkan BBM sesuai aturan, memastikan subsidi tepat sasaran dengan sistem barcode, serta mengatur antrian agar tidak mengganggu lalu lintas.
Selain itu, pemerintah daerah juga telah bersurat resmi ke PT Pertamina. Harapannya, distribusi BBM ke OKU Timur dapat dilakukan secara rutin, berkala, dan tepat waktu agar kelangkaan tidak terulang kembali.
Meski begitu, Sobarudin mengakui pihaknya belum bisa memastikan kapan distribusi kembali normal. Pasalnya, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari Pertamina mengenai jadwal pengiriman berikutnya.
“Fenomena kelangkaan BBM ini tidak hanya terjadi di OKU Timur, tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia. Kami berharap masyarakat tetap tenang, dan pemerintah daerah akan terus berkoordinasi dengan Pertamina agar persoalan ini segera terselesaikan,” pungkasnya.(Kiwan)