Pemkab OKU Timur Sosialisasi ProKlim, Wabup Yudha ” 30 Persen Desa di OKU Timur Harus Memenuhi ProKlim

oleh -252 views
oleh

Martapura, IN – Pemerintah Kabupaten OKU Timur melalui Dinas Lingkungan Hidup menggelar Sosialisasi Program Kampung Iklim (ProKlim) Tahun 2024, bertempat di Ruang Rapat Bina Praja II Sekretariat Daerah OKU Timur, Rabu, 21/02/2024.

Kegiatan Sosialisasi Proklim dihadiri dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati H.M. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H. didampingi oleh Asisten I Drs. Dwi Supriyanto, M.M., dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Feri Hadiansyah, S.T., M.M.

Sosialisasi ini menghadirkan narasumber Penyuluh dari Kementerian LHK untuk Wilayah Sumatera Dwi Setyo Hatmojo, S.P.,M.Si. dan Pengamat sekaligus Pencinta Lingkungan Hidup Hoirul Bakhri serta diikuti sebanyak lebih kurang 70 orang peserta.

Dalam laporannya, Kepala DLH OKU Timur Feri Hadiansyah, S.T.,M.M. menyampaikan bahwa sosialisasi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya syarat dalam penilaian penghargaan piala Adipura bahwa harus terpenuhinya syarat aplikasi IPSN dan terbentuknya Kampung Iklim.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan, ilmu dan teknis-teknis tentang Program Kampung Iklim atau ProKlim. Pemenuhan ProKlim ini sendiri minimal 30% dari jumlah desa yang ada, artinya dari 305 Desa di OKU Timur, minimal sekitar 83 Desa yang harus memenuhi ProKlim”, jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati OKU Timur H.M. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H dalam bimbingan dan arahannya menyampaikan bahwa pentingnya program kampung iklim di Kabupaten OKU Timur dikarenakan mayoritas pencaharian masyarakat adalah petani dan berkebun yang secara tidak langsung akan bergantung dengan iklim, baik kemarau maupun penghujan.

“Sebelum kita membahas lebih jauh terkait ProKlim ini kita harus koreksi terlebih dahulu kesadaran kita terhadap cinta lingkungan. Kita harus mulai dari elemen terkecil yaitu mulai dari diri kita sendiri, kemudian keluarga, baru kelompok seperti dalam kegiatan kita pada hari ini, minimal kita paham larangan dan aturan dalam menjaga lingkungan hidup,” tegasnya.

Beliau berharap Program Kampung Iklim yang saat ini dikenal sebagai Program Komunitas Sadar Iklim dapat berjalan dan berkelanjutan, “tidak mengambang,” katanya.

Sehingga yang terpenting adalah peran signifikan pada SDM, sebab menurutnya tanpa SDM yang menggerakkan, maka ProKlim tidak dapat berjalan.

“Kita ketahui di penghujung tahun 2023 kita menghadapi fenomena El-Nino, bukan hanya di Indonesia, namun juga Dunia. Dampak El-Nino pun begitu luar biasa, terutama pada sektor pertanian. Maka dengan adanya ProKlim ini diharapkan kita bisa mempersiapkan diri dan mengatasi perubahan iklim ekstrim jika suatu saat terjadi lagi,” ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan Pemaparan Materi dari Narasumber tentang Program Kampung Iklim dan tentang Lingkungan Hidup sekaligus diskusi tanya tawab dari peserta.