OKU TIMUR, IN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Timur menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Bencana dan Rapat Penyusunan Dokumen Kajian Resiko Bencana (KRB) di Kabupaten OKU Timur, berlangsung di Aula Bina Praja II Setda OKU Timur, Senin 21 November 2022.
Dalam kesempatan tersebut hadir Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha, S.H, Didampingi Asisten 1 Drs. Dwi Supriyanto, M.M., Kepala BPBD OKU Timur Mgs. H. Habibullah, S.IP. M.M., Kepala OPD terkait, dan Camat Se-Kabupaten OKU Timur.
Turut hadir juga Unsur Forkopimda mulai dari Dandim 0403 melalui Pabung OKU Timur, Kejaksaan Negeri, Polres OKU Timur, Puslatpur, Yon Armed, Tepbek, serta menghadirkan narasumber dari BMKG SMB II Palembang dan Staf Analis BPBD Provinsi Sumsel dari Fakultas MIPA Unsri.
Kepala BPBD OKU Timur Mgs. Habibullah, S.IP. M.M mengatakan, “Sengaja kami mengundang Kepala BMKG SMB II Palembang untuk mengisi materi waspada cuaca ekstrim dan bencana Hidrometrologi serta Ahli dari MIPA Unsri yang mengisi materi Kajian Resiko Bencana agar kita semua siap sedini mungkin dalam menghadapi resiko terjadinya bencana”, ujarnya.
Dalam paparannya, Kepala BMKG SMB II Palembang Desindra Dedy Kurniawan, S.P. menjelaskan, pada Tahun 2022 sejak Januari hingga Desember terjadi 2496 Bencana di Indonesia. Dengan kejadian yang dominan yaitu bencana banjir dengan jumlah 999 peristiwa. Kita perlu waspada, karena di tahun ini OKU Timur termasuk dalam wilayah Sumatera Selatan yang memasuki musim hujan tanpa melewati musim kemarau.
“Kami harap jangan sampai informasi yang diberikan oleh BMKG hanya sampai di ruangan ini saja, namun harus disebarluaskan, termasuk juga nanti adanya informasi terkait potensi bencana alam yang dikeluarkan BMKG”, pintanya.
Sementara itu Tenaga Ahli BPBD Provinsi Sumsel Sutopo, S.Si. M.Si mengatakan, “OKU Timur termasuk dalam 3 Kabupaten Kota di Sumsel yang akan menyusun KRB selain Muara Enim dan Banyuasin. Rencana penyusunan KRB ini adalah untuk di Tahun 2023. Betapa pentingnya KRB, sehingga posisinya paling tinggi di dalam program yang saat ini disusun oleh BNPB. Data data yang diperlukan untuk menyusun KRB itu berasal dari OPD-OPD, maka dari itu diharapkan sinergi yang baik dari setiap OPD di OKU Timur”, jelasnya.
Dalam bimbingan dan arahannya, Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha, S.H mengatakan, Kepekaan sosial harus dimunculkan dulu sebelum berbicara panjang soal penanggulangan bencana, karena kepedulian masyarakat itu sangat dibutuhkan sebelum, saat terjadi dan sesudah bencana. Penyusunan KRB ini sangat penting bagi kita, khususnya untuk menjadi perencanaan persiapan menghadapi terjadinya bencana, sehingga jika terjadi bencana telah disiapkan solusinya, bahkan diharapkan bisa menjadi pencegah terjadinya bencana.
“Setiap turun ke lapangan, bertemu dengan masyarakat, kami selalu mengingatkan dalam musim penghujan ini untuk selalu hati-hati dan waspada terjadinya bencana seperti banjir, pohon tumbang, tanah longsor dan lain sebagainya,” terangnya.
.